Kamis, 11 November 2021

Filsafat di atas Kualitatif dan Kuantitatif

Refleksi Pertemuan 8


 

Filsafat berada di atas kuanlitatif dan kuantitatif. Filsafat melampaui kedua tersebut, namun tidak melampaui kuasa Tuhan. Filsafat berada pada ranah merafisik yang telah bersentuhan dengan religiusitas. Kurikulum pada tingkat satuan Pendidikan mempunyai garis besar, namun implementasinya memperhatikan apakah siswa telah mempelajari materinya sesuai dengan tingkatannya. Adapun kriteria yang digunakan hampir sama dengan apa yang ditargetkan. Mulai dari pembelajaran awal hingga akhir itu disusun skenarionya. Jadi kurikulum tingkat satuan Pendidikan berarti kurikulum tingkat sekolah. Indonesia adalah negeri yang sedang mencari jati diri, sehingga masih sulit melihat kekonsistenan dari sebuah kebijakan. Walaupun masih mencari jati diri, namun tetap memprioritaskan kebutuhan masyarakat. Artinya sulit untuk membuat sesuatu yang konsisten dalam kebijakan.

Salah satu Euoforia refomasi 1998 adalah pemilihan langsung terhadap pimpinan, dan adanya otonomi daerah. Otonomi daerah adalah suatu konsep yang masih tarik menarik. Termasuk juga dengan Pendidikan, sehingga persoalan bangsa adalah antara standar nasional ataukah menampung kearifan lokas. Jika kearifan local tanpa mempertimbangkan standar nasional, maka akan berdampak pada gap yang muncul secara nasional. Sehingga jarak antara sentralisasi dan desentralisasi menjadi sangat lebar, tentu jangan sampai melanggar koridor ataupun batas, sehingga dapat memecah belah kesatuan suatu bangsa. Sehingga beberapa program dibutuhkan sebagai kompromi yang menghubungkan antara kebijakan pusat dan kebijakan daerah, begitun halnya dalam dunia Pendidikan.

Jika sekarang ada Kurikulum 2013 yang telah direvisi dan berlaku secara nasional, maka kita dapat melihat dari kompetensi intinya, standar kompetensi, dan kompetensi dasar. Ini adalah salah bentuk kompromi dalam Pendidikan. Sehingga kita dapat menggambarkan kurikulum sebagai desain dari Pendidikan. Jika memperhatikan

Pendidikan di dunia Barat, dapat terlihat bahwa kebutuhan siswa menjadi salah satu prioritas utama dalam Menyusun kurikulum. Dunia ini masih berkembang secara dinamis, bahkan sejak dahulu kala sejak perang dunia pertama, terdapat potensi ontology yang hakiki dan konstekstual antara satu dengan yang lain itu masih berbeda. Contohnya adalah suatu negeri yang berada di pegunungan pasti berbeda dengan suatu negeri yang berada di pesisir. Sehingga terdapat beberapa negeri yang bertujuan untuk menguasai dunia dengan cara menguasai sumber daya dari beberapa negeri lainnya. Saat ini, proses penguasaan telah bergeser menjadi penguasaan teknologi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar