Refleksi 1, Filsafat Ilmu
REFILSEP I
Manusia berfilsafat karena
manusia itu berfikir. Menurut filsuf Yunani, filsafat adalah olah fikir. Manusia
selalu berfikir dan bereksperimen. Laboratorium dari eksperimennya adalah
kehidupan. Obyeknya meliputi semua hal yang ada dan mungkin ada. Manusia diciptakan
oleh Allah SWT dilengkapi dengan fikiran dan perasaan. Jika manusia tidak
mempunyai fikiran dan hanya mempunyai perasaan saja, maka yang terjadi di dunia
ini adalah manusia hanya bisa bercinta ketika merasakan kedamaian dan berperang
ketika merasa tidak damai. Sebaliknya, jika manusia tidak mempunyai perasaan
dan hanya mempunyai fikiran saja, maka yang terjadi adalah manusia akan
menguasai dunia dalam bentuk teknologi-teknologi yang diciptakan. Kita ketahui
teknologi adalah buah dari pikiran tanpa ada unsur perasaan di dalamnya.
Landasan pertama para
filsuf adalah rasa ingin tahu dan ingin mengubah mitos menjadi logos atau
menjadikan logos sebagai pengganti mitos. Filsafat pertama adalah filsafat
alam. Obyek dari filsafat alam adalah benda-benda alam seperti langit, bumi,
bintang, dan sebagainya. Pilar filsafat adalah ilmu hakekat (ontologi), ilmu cara
(epistimologi), dan ilmu etik dan estetika (aksiologi). Rukun filsafat di dunia
ini ada dua, yaitu hukum identitas dan hukum kontradiksi (tidak mempunyai
identitas). Meskipun obyek filsafat meliputi segala hal yang ada dan yang
mungkin ada, namun filsafat harus berhenti di area spiritual. Artinya, ada saat
dimana harus berhenti berfilsafat, yaitu pada saat manusia berdoa, karena
ketika manusia berdoa, maka manusia itupun akan berhenti berfikir.
Filsafat itu hidup,
sehingga dapat bersinergi dengan kehidupan. Apabila ada kehidupan maka di situ
ada filsafat, bahkan batu sekalipun dapat dikenai filsafat. Filsafat bisa
dikendalikan dengan spiritualitas. Tingkatan-tingkatan dalam berfilsafat
tergantung pada fikiran yang bertingkat, metode yang bertingkat, dan obyek yang
bertingkat. Bahkan berbicara tentang surga dan nerakapun sama halnya dengan
membicarakan filsafat. Karena pendekatan spiritualitas keyakinan secara
filsafat mengatakan bahwa surga dan neraka itu ada, karena telah menyangkut
obyek yang ada dan yang mungkin ada. Sehingga, sampai manusia meninggalpun
masih berhubungan dengan filsafatnya. Hal ini dikarenakan setiap manusia
merupakan subyek atau obyek dari filsafat. Subyek hidup dan subyek mati
terhadap semua amal dan perbuatan manusia. Tidaklah ada manusia di dunia ini
yang bisa menunjukkan dirinya sendiri. Oleh karena itu, tidak ada manusia yang
sama dengan dirinya sendiri karena setiap manusia itu relatif terhadap dimensi
ruang dan waktu. Hanya Tuhanlah yang sama dengan nama-Nya.
Terkadang, sebagian dari
kita merasa bahwa filsafat itu sulit dimengerti. Hal ini dikarenakan oleh
dimensi yang berbeda dari setiap manusia. Filsafat itu mengkomunikasikan
dimensi, baik secara vertikal maupun secara horisontal. Ada kalanya orang hanya
merasa nyaman ketika berada pada dimensinya sendiri sehingga merasa dimensi
orang lain tidak benar. Di sanalah fungsi filsafat. Filsafat berfungsi untuk
mengkomunikasikan antara dimensi yang satu dengan dimensi yang lainnya. Filsafat
sulit dimengerti oleh setiap orang juga dikarenakan oleh penggunaan bahasa
analog dalam berfilsafat. Sehingga setiap orang mempunyai filsafatnya
sendiri-sendiri. Esensinya adalah mengadakan sesuatu yang mungkin ada menjadi
ada. Yang ada dan yang mungkin ada adalah urusan diri kita masing-masing. Hal ini
juga menjelaskan bahwa, belajar dan berfikir adalah urusan kita masing-masing.
Sebagian dari kita pasti
mempertanyakan, apakah suatu saat nanti kita bisa berfilsafat? Apakah filsafat
itu mudah untuk dikuasai? Jawabanya adalah filsafat itu rangkaian dari hidup,
ikhtiar, doa, dan ikhlas. Jangan sampai kita terkena penyakit dalam
berfilsafat. Penyakit dalam berfilsafat adalah rasa malas dan mudah bosan. Maka
membacalah terus menerus dan dari waktu ke waktu. Berfilsafatlah secara
harmoni, selaras, hidup dan menyentuh spiritualitas. Kelola seluruh potensi dan
tenaga kita dengan baik untuk menambah
filsafat diri kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar