REFILSEP
V
Bagaimana
agar dapat mengaturnya dan mengambil alih kembali filsafat keraguan dalam
kehidupan yang telah meraja lela.
Filsafat adalah
olah pikir. Olah pikir memang disarankan untuk keragu-raguan, namun jangan
merasa ragu di dalam hati. Jadikanlah hati sebagai komandan dari pikiran.
Intensifkan spiritual dalam menggapai hati yang tidak ada keragu-raguan. Jika
ada keraguan dalam hati, maka itulah godaan syaitan.
Bagaimana
para filsuf menyampaikan filsafatnya, sehingga para filsuf terkenal sampai
sekarang.
Para filsuf
tidak pernah memikirkan bahwa ia sedang berfilsafat. Seperti Socrates yang
mencari kebenaran, apa yang dipikirkan oleh Socrates adalah metodologi
filsafat, yaitu dengan terus mengajukan pertanyaan hingga yang ditanya tak bisa
menjawab. Immanuel Kant sekedar mencari kebenaran. Kaum empiris tokohnya David Hume,
kaum rasional tokohnya Rene Descartes. Para filsuf menyampaikan filsafat mereka
dengan cara menulis, sehingga kita bisa mengenal mereka melalui
tulisan-tulisannya.
Bagaimana
cara filsuf menyebarkan filsafat mereka.
Para filsuf
menyebarkan filsafat mereka dengan cara berkarya. Dari tulisan-tulisan mereka
yang mampu mengubah pola pikir manusia sehingga mereka menjadi terkenal sampai
sekarang, karena mereka mampu menangkap berbagai fenomena dan menuangkan dalam
bentuk tulisan-tulisan yang kemudian dibaca oleh banyak orang.
Sebagai
dosen atau guru, filsafat apa yang sebaiknya dipilih.
Sebagai pemula,
belum bisa dikatakan memilih, sama saja dengan orang yang belum pernah pergi
kemana-mana, tidak tahu harus menggunakan kendaran apa. Syarat untuk bisa
memilih adalah kenal, punya pengetahuan dan mampu. Sebagai guru atau dosen,
bukan alirannya yang penting, tetapi adalah implikasi-implikasi yang
bermanfaat. Jikalau kemudian seseorang telah profesional dan mampu mempelajari
fikiran filsafat, maka sudah bisa memilih arah dan aliran filsafatnya.
Fisafat
terus berkembang sampai sekarang, bagaimana filsafat dapat mendominasi
kehidupan manusia.
Immanuel Kant
adalah filsuf paling lengkap aliran filsafatnya. Jika kita membahas tentang
filsuf Socrates, maka pasti kita akan bertemu dengan filsuf Immanuel Kant. Jika
kita membahas tentang Plato, maka kita akan membahas juga tentang Socrates.
Itulah filsafat yang lebih cair dari pada air, dan lebih menguap dari pada uap.
Itulah cepatnya filsafat, apalagi Sang Pencipta yang menciptakan manusia yang
mampu untuk berfilsafat.
Bagaimana
cara mentranformasikan atau menyampaikan ilmu filsafat yang tepat agar tidak
dianggap egois dan sesuai dengan wadahnya.
Filsafat itu
tidak disampaikan, tetapi filsafat itu kita sendiri yang membangunnya dengan
cara banyak membaca. Jika fikiran kita masih dalam hal meminta, maka kita belum
bisa keluar oleh bayang-bayang idola, sehingga kita belum dapat sampai pada
suatu hakekat.
Apa
ada hubungan antara berfikir filsafat dengan aliran liberal.
Liberalisme
adalah aliran politik, termasuk pada fundamentalisme juga termasuk di dalamnya.
Politikus di Indonesia, ada yang mengatakan dan tidak ada yang membetulkan. Ia
mengatakan bahwa demokrasi kita adalah liberal, maka secara substansi ia telah
kehilangan makna pancasila. Dalam implementasinya, demokrrasi pancasila kita
masih sulit ditemukan di Indonesia.
Kita
bisa mengetahui tanpa menghafal, tetapi kita juga dengan mudah melupakannya.
Meurut filsuf
Browner, hakekat ilmu adalah intuisi. Dalam intuisi dikenal intuisi ganda.
Manusia mampu beraktivitas dan bekerja dikarenakan manusia mempunyai intuisi
ganda. Hal-hal biasa dalam kehidupan kita sebaiknya diusahakan sendiri dengan
menggunakan intuisi keruangan dan intuisi waktu yang kita miliki tanpa
menggunakan alat ataupun kecanggihan teknologi.
Bagaimana
seharusnya kita bisa menyikapi aliran para filsuf.
Kita tidak akan
mampu menyikapi berbagai aliran para filsuf jika kita belum mengetahui
aliran-aliran filsafat tersebut. Aliran para filsuf juga berhubungan satu sama
lain. Jangankan menyikapi aliran para filsuf, yang ada dan yang mungkin ada
juga berhubungan.
Di
dalam filsafat memerlukan pikiran filsuf terdahulu, bagaimana dengan pikiran
dari filsuf yang baru.
Permenides
berpendapat bahwa hakekat ilmu adalah tetap, namun kemudian ditentang oleh
Heraclitos bahwa hakekat ilmu adalah berubah. Yang tetap adalah pikiran kita
tentang ilmu, dan yang tetap adalah manusia sebagai ciptaan Tuhan. Yang berubah
adalah empiris yang juga berupa pengalaman. Hidup ini mempunyai modus, dan
modus itulah yang mewadahi sikap dan perilaku kita sebagai manusia. Itulah
sebabnya mengapa hidup itu membutuhkan kanopi. Tidak perlu manusia mengungkap
aib ataupun keburukannya sendiri.
Mengapa
sulit sekali menghilangkan kesombongan.
Kesombongan itu
tergantung pada wadahnya. Ada kesombongan yang baik, namun ada juga kesombongan
yang buruk. Jadi diperlukan pemahaman yang sangat luas disertai hati yang
bersih untuk mampu menempatkan kesombongannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar